Ini Asli curahan hati seorang administrator di perusahaan berbasis internasional.
Dalam komunitas yang katanya penuh dengan dunia kapitalis atau di dunia antah berantah manapun, kita akan berhadapan dengan seribu satu macam karakter.
Pengalaman pertama bekerja di perusahaan besar, bahagia luar biasa. Lolos tanpa seleksi. Hanya karna ikatan pertemanan. Butuh orang yang bisa di percaya. Begitu saja.
Tiga tahun berjalan, banyak warna warni di setiap hari nya. Ada egois memanfaatkan admin, egois dalam arti : ini closingan besar jadi harus jadi prioritas utama. Ada juga yang super bijak : admin itu manusia jadi jangan di paksa ini itu.
Harus bagaimana lagi, dalam setiap pekerjaan ada Hak dan Kewajiban. Memang akan ada masanya ketika kita harus mengerjakan sesuatu yang bukan kewajiban. Sekali lagi kita hanya PEKERJA. karena awal mendapatkan pekerjaan, orientasinya juga adalah mendapatkan pengalaman.
Ada beberapa prosedur, di luar kemampuan administrator tapi semacam di paksa untuk di selesaikan secepat nya. sekali lagi, Harus cepat!
Lah, admin ini manusia. Admin bukan mesin. Admin juga hanya perantara. Perantara berkas dengan sistem. Bagaimana biar bisa cepat? Mari bekerja sama. berkas yang di setor itu adalah berkas yang siap submit. Kalaupun tidak mengerti cara pengisian, ada yang namanya belajar dan pengajar. Mengapa tidak mau bertanya?
Admin tidak selamanya menjadi Agnes Monica yang multitalent. Ada beberapa wilayah yang tidak boleh di lewati oleh admin. Ada beberapa situasi admin itu harus di mengerti (seperti lagunya Adaband : karena admin ingin di mengerti).
Admin juga kadang serba salah. Lagi sakit, update status sakit dibilang pengen dapat perhatian. Update status kesal, dibilang namanya juga pekerjaan. Mencla mencle sana sini malah menyudutkan diri sendiri. Jadi kita main aman saja. Dikira Admin itu tak punya hati? aduuh, kejam nya kehidupan.
Tidak boleh mengeluh. Kejam nya begitu.
Bijaknya, dalam dunia persilatan, ada dua pilihan buat ADMIN. Memahami atau Dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar