Jumat, 24 Juni 2011

Catatan Kecil

Kata Mereka Tentang ku



 
Aku masih ingin bercerita tentang malam. Entah mengapa? Mungkin aku benar2 telah jatuh cinta pada gelap. Yaah, seperti mereka. Bagaimana mereka memaknai malam. Mungkin akupun merasakan hal yang sama. Aku tak mendefinisikan malam dengan panjang, karena itu sulit bagiku. Mungkin aku belum mampu dan sangat tidak sanggup memaknai arti gelap itu. Aku hanya merasakan dingin yang indah saat malam. Simple, namun aku suka.

Dan tentang apa kata mereka. Aku gag pernah tahu dan tidak mau tahu kata mereka tentangku. Ataupun hanya ingin sekedar memahami tentang kecintaan mereka. Tentang mereka yang benar2 tulus menyayangi, mereka yang sangat membenci, atau yang pada awalnya cinta dan tiba2 berubah menjadi benci yang mendalam, bahkan tentang mereka yang PURA2 menyayangi padahal sebenarnya hanya ingin menguji. Memahami tentang ini, tentu tidak aka nada habisnya, membahas tentang rasa dan ketulusan. Akupun tidak pernah mempermasalahkan itu. apakah mereka sayang, benci atau pura2. Bukan masalah yang sangat bagiku. Mungkin karena pemahamanku yang agak aneh. Bagiku, itu telah menjadi hak mereka, bagaimana menempatkan rasanya terhadapku. Aku hanya merasakan indah saat menikmati semua. Meski itu sakit.

Terkadang aku harus sedikit berkorban, mungkin harus menyakiti diriku sendiri untuk bisa menikmati semua. Tak mengapa. Aku yang mengalami dan merasakan jadi akulah yang paling tahu bagaimana cara mengatasi dan memperlakukan itu. Memang egois, tapi pikirku yang selalu mengusik semua logika itu, apakah mereka peduli dengan semua sakitku?

Akal sehatku terkadang berhenti sesaat. Melumpuhkan semua yang menjadi logika. Berjalan layaknya orang yangs sedang kesasar, tak tahu arah. Mungkin itulah titik jenuh ku.

Ada banyak ketakutan2ku yang membuatku mengalami PHOBIA kronis. Saat banyak cinta yang datang padaku. Saat mereka sangat peduli dan ingin terjamah dengan semua takdirku. Aku suka saat2 itu. meski pemaknaan hadirnya padaku atau hadirku padanya itu berbeda. Merasa membutuhkan tempat berbagi dalam beberapa masa. Peduli, ternyata sesaat.

Aku paham, seperti apa peduli mereka terhadapku. Dan aku percaya dengan apa yang aku tahu. Namun aku lupa satu hal. Ada saat nya seseorang merasa JENUH sehingga BERUBAH. Mungkin memang peduli itu ada, tapi siapa yang tahu, besok peduli itu lenyap di culik oleh egois di alam lain. Hingga semua pergi, menghilang dan lenyap.

Phobia ini yang menjadikanku mati dan beku. Hadirnya seperti hantu di siang malam. Semua seperti mimpi. Dengan sangat cepat perubahan itu ada dan terjadi.

Saat inilah aku harus berperang dan bertarung setangguh mungkin. Menggunakan semua senjata yang aku miliki. Namun ambisiku bukanlah untuk melawan, tetapi bagaimana bisa  melepas dan meninggalkan. Aku harus bertarung dengan ego ku sendiri.

Saat aku benar2 merasa sendiri, aku tetap berusaha untuk terus bahagia dan ceria. Dan menutup rapat2 jendela kesedihanku. Meski sesekali aku diam2 mengintip masa itu. sekedar untuk menjadikan referensi di masa depan.

_  Thutti Talangko Ayyizawwa   _

Tidak ada komentar:

Posting Komentar