Selasa, 02 April 2013

Entah Apa Namanya Ini??



Catatan kecil...

23.19 wita,

Aku suka menulis tentang malam. Meski kadang begitu sulit mendefinisikan gelap dan sunyi. Di luar sana, banyak orang yang begitu mencintai malam. Walau terlihat egois dengan memaksakan tubuh untuk sekedar menikmati gelap.  Itu privasi. Setiap orang berhak memperlakukan malam semaunya. Yah, karena malam itu keren. Entah ini catatanku yang keberapa yang kutulis tentang malam.

Malam  ini, akupun melakukan hal yang sama. Saat dua adik tersayangku lelap dalam mimpi, aku masih setia menatap layar notebook.  Melihat-lihat informasi kesehatan via yahoo.com dan membuka wall akun sosmed  ku (singkatnya, aku amnesia, eh, insomnia maksudnya). Dan entah ada angin apa, yang bertiup mengarah ke jari-jariku untuk melihat wall sosmed mu. Kamu yang dulu sengaja hadir dalam takdirku. Kamu yang datang di luar sadarku dan aku tidak peduli. Kamu yang selalu menyajikan lelucon-lelucon kerupuk hanya untuk melihat senyumku. Garing!

Jika dulu, kita adalah aku dan kamu. Sekarang kita adalah beda. Kamu dengan dirimu dan aku dengan hidupku yang semakin misterius. Itu katamu, aku wanita misterius yang pernah kamu kenal. Dan aku hanya  tertawa lepas mendengar celoteh mu yang aneh. Jujur aku kangen.

Dan malam ini, tak sengaja aku kembali membaca beberapa catatan di sosmed milikmu. Aku tahu, 2 catatan mu yang “itu” sengaja di tulis untuk mengabadikan pertemuan kita yang tidak di sengaja. Di kota itu, saat kita berdua menjadi tamu istimewa (meski aku yang paling istimewa) takdir memperkenalkan padaku, bahwa ada lelaki sok dewasa yang tiba-tiba datang dan peduli pada masa laluku. Kamu keren.

Kembali ke tulisan mu, aku masih teliti membaca setiap kata dan kalimat dari catatan mu.  Dengan sangat beda kamu menafsirkan setiap momen yang terlewati. Aku terharu. Dan malam ini aku memiliki keberanian untuk mengabadikan rasaku dalam tulisan.

Namun apapun itu, kamu pernah jadi yang terbaik di sini (nunjuk hati). Kamu pernah menjadi warna dalam takdirku. Yang aku tahu, saat itu kita berada dalam posisi yang sulit. Sulit karna tak kunjung memberikan kepastian pada rasa yang sudah ada.

Aku masih menyimpan beberapa kalimat puitis yang kamu layangkan via sms

“Terbayang wajahmu yang menikam rindu
Malam ini sangat hening
Tanpa hujan. Tanpa kamu

Semua kalimat darimu, yang terekam disini.

Mungkin takdir akan mempertemukan kita kembali, saat aku berkunjung ke kotamu, atau kamu yang datang menyapa kota ku. Meski bukan untuk kembali ke momen itu lagi. Aku rindu.
Catatan ini sederhana, perasaan ingin jumpa. Sudah begitu saja.

@D’buzz,  March 29, 2013


1 komentar: