Selasa, 15 Maret 2016

Hastuti Talangko di '9855 Hari'


Pangkajene, 25 januari 2016

Menjelang 9855 Hari



Ada yang lebih cepat dari angin yang berhembus. Ada yang lebih cepat dari kecepatan suara.
Waktu. Ya, waktu berlalu dengan sangat cepat. Hari ini usia ku genap 9855 hari. Tidak berharap lebih untuk di lalui dengan hal2 yang istimewa. Karena sejatinya, setiap Anniversarry adalah berkurangnya usia.

Sebelum saya bercerita tentang berbagai pengalaman lucu, mengharukan hingga hal2 konyol yang selama ini sy lalui, tak lupa saya patut bersyukur sebanyak2nya atas segala limpahan nikmat hingga saya mengakhiri tulisan ini, dan hingga akhir usiaku nanti.

Alhamdulillahirobhilalamin. Subhanallah walhamdulillah wala ilaa ha ilallah wallahu akbar.
Terimakasih Yaa Allah ku. Terimakasih atas nikmat Iman dan Islam, keluarga, orang2 yang luar biasa, pengalaman terburuk, terjatuh, hingga menemukan kisah2 bahagia. Terimakasih atas segala kekuatanMu.

Dilahirkan ditengah2 keluarga yang luar biasa. Mama yang tidak pernah berhenti menasehati, mengingatkan, menegur, memarahi, menyayangi. Bapak yang kadang lupa bahwa anaknya adalah seorang perempuan, yang tidak pernah menelpon klo anaknya lagi sakit atau galau, menelpon hanya jika Barcelona menang, maaf pak, jika anakmu suka minta uang (tapi itu dulu). Kak Tanti, adek ku yati, kakak ipar (papa kayla), ponakanku Mikayla[wati] kalian selalu menjadi kekuatan yang tak terhingga. Semua personil keluarga besar Talangko dan Raidi,, saya bangga terlahir dari keluarga ini. Adiks sayang ku Dian Chimoka, I love you dear.

Seluruh teman2 ku, genkers mulai TK sampai meraih gelar sarjana. Berbagai karakter silih berganti. Mengeluh hingga memahami dan menerima. Terimakasih untuk itu yaa Allah ku.
Rekan2 kerja Koran Makassar Online, Pru Passion GM1 (yg kini menjadi MK8), dan karir terbaruku BNI Syariah KFO Sidrap. Terimakasih selalu di kelilingi orang2 yang selalu menebar energi positif, yang selalu saling mengingatkan jika salah. Saya benar2 banyak belajar dari mereka. Terimakasih lagi yaa Allah ku.

Di usia 9855 hari, tentu berbagai pengalaman yang sudah Allah berikan padaku. Kita mulai soal cinta.
Klo bahas ini, pasti banyak yang mau baca (iya gag sih, hahha). Okeh, cinta pertama. Cinta pertamaku bermula saat SMP. Waktu itu sy punya teman cowok (sebut saja namanya sule) saya dan sule satu angkatan. Tapi kami beda kelas. Nah, kisah kami bermula saat basket2an. Padahal saya dulu kecil dan mungil loh, tapi bisa main basket, seriuuuss (tidak percaya? Sini coba tanding sama syahrini). Nah waktu itu kami di jodoh2in sama kakak kelas. Ett dah, kok kami saling curi2 pandang ya? Hahhaaa, dan kisah cinta pertamaku berakhir dengan hubungan teman dekat. Sampai sekarang kami hanya teman tidak lebih.

Lanjut pacar paling berkesan, dia tetangga rumah di kompleks makassar. Namanya Wawan (nama aslinya). Nah itu bermula saat kakak sepupu wawan menikah, trus sy jadi MC di acara akad nikah. Nah ada curi2 pandang di situ (iisshh, jijaayy). Tapi sy juga suka curi pandang, abis dia cakeep, sy suka bilang dia mirip Fandy Christian (itu loh, artis yg menikah sama dahlia poland, klo gag tau juga stalking saja instagram @fandych). Nah hubungan ku sama wawan uniknya dimana.. (DISINII, nunjuuk lubang iduung). Itu pacaran tersingkat guee braayyy, hanya 2 minggu (17 desember 2007-1 januari 2008). Cara kita putus itu loh, hihihih lucuu... Jadi waktu itu 1 januari pukul 04.00, sepulang dari panlos (gag tau panlos?? Ah mgkn kamu bukan org makassar) terjadilah percakapan ini :

Wawan : "kita ktemu di almarkas sore ini jam 4" via sms.

Saya : masing bingung, kok ndada kata sayang2 nya lagi, ah, pasti ini karna insiden semalam.

"Untuk apa" jawab saya.

Wawan : "nanti di jelaskan di sana" masih via sms.

Saya mulai berpikir, pasti gegara sy yg ke panlos bareng kakak A, dan pulang jam... ah sudahlah, saya yang salah.

Jam 4 sore, sy tiba lebih dulu di almarkas. Wawan menyusul beberapa menit kemudian, dan langsung bilang

"Kita putus!

"Hah???? Saya kageet kan tuh, kayak kesambet kilat pedang nagapuspa, untung saya bisa cepat menguasai diri.

Saya : "Tidak bisa!!!!

Wawan : "kenapa?? Pokoknya saya mau putus"

Saya : "Saya tidak mau!! Saya tidak mau kamu bilang duluan,, saya mau klo saya yang bilang duluan. KITA PUTUS!!!

Suasana hening. Lumayan lama, kurang lebih 13 detik setelah itu, wawan tertawaa. Sayapun begitu. (Sampai pada saat tulisan ini tercipta, sy tertawa sendiri klo ingat kisah itu. Saya bocorin sedikit rahasia, sebenarnya sy terinspirasi sinetron yang baru saja saya tonton sebelum ketemu wawan. Kebetulan kasusnya sama. Jadi saya jawab wawan seperti itu. Eem, maklum waktu itu masi ababileerss bangeet). Saya dan wawan pulang ke kompleks Sama-sama, tapi tidak saling bergandengan tangan.

Pasti bertanya2 tentang kisah cinta yang sekarang kan?? Waah, maap2 katee nih braayy, itu rahasia. Mgkn saya adalah tipe cewek pasif yang tidak suka mengumbar kisah pribadi di sosial media. Biarkan semuanya menjadi ibadah di antara kami. DAN SAYA TIDAK JOMBLO (yang ini perlu di catett. Klo gag mau ya sudah, yang penting sudah di baca).

Nah, urusan cinta2an sudah. Kita bahas beberapa fakta tentang gadis yang barusan berusia 9855 hari ini. Masuk SD dengan usia paling muda 5,5 tahun dan langsung mengakhiri tahun pelajaran dengan rangking 1.  Trauma sama kebakaran dan mobil truk (pernah jadi korban soalnyee).

Pernah bikin mama panik waktu ke kalimantan (kegiatan mahasiswa, 2011) 3 hari tidak ada kabar.

Paling menjunjung tinggi kemanusiaan dan membenci ketidakadilan ( klo gag percaya periksa semua sosial media ku, Thutti Talangko) Jijik sama bulu rambut yg nempel di makanan, jijik klo lagi makan trus ada yg bahas hal2 jorok dan lebih-lebih jijik sama pembohong.



9855 Hari


Awal memasuki dunia pekerjaan, yang ada di otakku karyawan gajiannya tanggal muda. Makanya suka ada istilah, tanggal muda bahagia tanggal tua sengsara. Tapi setelah itu saya tau salah satu hal, di beberapa perusahan (termasuk Bank) tanggal gajian pegawai adalah tanggal 25. Entah tujuannya apa. Sampai sekarang (sampai saya sudah menjadi pegawai salah satu Bank terbesar di negeri ini) saya belum menemukan apa alasannya.

Jadi pegawai bank dan gajian di tanggal 25, tentu menjadi momen yang asik buat pribadi saya. Sampai pernah keluar celotehan “saya merasa memiliki tanggal 25”. Bagaimana tidak, salah satu momen sacral ada di tanggal 25. Ya, tanggal kelahiran. Momen dimana begitu banyak ungkapan doa di setiap tahunnya.

Hari ini (25 Januari) seperti biasa sudah banyak yang layangkan doa dan ucapan selamat. Via sms, telpon dan social media. Sampai saya kelabakan membalas satu persatu ucapan dari mereka.

Sejak kecil, saya tidak pernah merayakan ulang tahun secara berlebihan. Selain agama saya tidak mengajarkan perayaan ulang tahun yang berlebihan, bapak juga selalu mengingatkan bahwa jadilah pribadi yang sederhana. Makanya saya tidak pernah berharap ada yang special di hari ini.

Setiba di kantor, tepat pada saat breafing pagi, sy mendapat ucapan selamat dan doa dari rekan-rekan se-kantor. Saya bahagia sekali, ini untuk pertama kalinya saya di doakan secara serentak dalam suasana meeting kecil dan di pimpin oleh Pimpinan Unit. Sekilas sederhana, tapi saya sangat mengapresiasi perlakuan ini.

Dan rentetan kejutan pun terjadi, mulai drama kue ulang tahun, tiup lilin, potong kue, colek-colek kue, makan besar dan cipika-cipiki. Ini hal yang lumrah terjadi dalam perayaan ulang tahun. Masih perayaan yang sederhana, dan saya tidak mempermasalahkan itu.

Semenjak di tempatkan di kabupaten sidrap, jauh dari keluarga, jauh dari hiruk pikuk kota metropolis, saya membiasakan diri berbaur dengan suasana seadanya. Kota pangkajene tidak sesunyi desa atau kelurahan. Hanya untuk jiwa yang terbiasa berbaur dengan kekejaman kota besar, tentu akan terasa berbeda. Dan mendapat apresiasi dari orang-orang yang baru beberapa bulan saya kenal, tentu ini adalah hal yang beda.

Kembali ke perayaan ulang tahun, hingga saya pulang dari kantor, masih banyak teman-teman yang mengirimkan ucapan. Bahkan ada salah satu teman yang sengaja memberikan ucapan di akhir hari, katanya bosan jadi orang yang pertama, dia mau jadi orang yang terakhir.

Hingga sy selesai menunaikan sholat Isya, bapak dan mamak baru menelpon untuk memberikan ucapan selamat. Kecewa? Tentu saja iya. Tapi apalah arti kekecewaan seorang anak hanya karna permasalahan telat memberikan ucapan selamat di banding jasa bapak mama  selama ini. Saya bahkan sangat bersyukur, di usia bapak-mama yang sudah tidak muda lagi, di tengah ke-gaptek-an para orang tua, mereka masih sempat mengingat hari sacral itu.

Kata bapak :

BNI Syariah KFO Sidrap, 25 Januari 2016
“sebenarnya bapak ingat nak, bahkan seminggu sebelum ulang tahun mu bapak sudah gembar gembor di rumah, tapi pas di hari ulang tahunmu, orang-orang dirumah mendadak sibuk dengan kondisi kakakmu yang ngidam berat. Mual, muntah sampai lemas. Maafkan bapak dan mama, yang kadang lalai hanya untuk persoalan kecil”.

Saya langsung meneteskan air mata. Bapak dan mama tidak perlu meminta maaf. Andai kita berada di pijakan bumi yang sama, pasti sudah sy peluk tubuh mereka. Saya benar-benar tidak punya hak jika harus kecewa karena permasalahan ini.

Di usia 9855 hari, saya merasa semakin dewasa. Tidak hanya persoalan fisik, namun jiwa, mental dan bathin, saya harus mempersiapkan itu untuk menapaki hari-hari selanjutnya. Dari doa teman, keluarga, dan kerabat  yang sebagian besar mengarah ke jodoh. Saya tidak menampik hal itu. Dari segi usia, memang sudah seharusnya saya melewati 1 tangga lagi.

Namun apapun itu, saya tetap menyerahkan semuanya pada Sang Khalik. Dia yang mengatur segala yang ada di bumi. Dan saya percaya bahwa semua akan baik-baik saja. Semua akan indah. Biarkan semua berjalan sesuai kehendaknya, sembari kita tidak luput dari doa, usaha dan ikhtiar.

 Happy Long Life putrid keduanya bapak Tatuya. Putri kecil yang dulu suka di ajak nonton sepak bola dan nonton tinju di tivi sekarang sudah dewasa. Sudah saatnya menikah, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar